Minggu, 24 Agustus 2008




"IndoNesia TOday
"

Sebelumnya kami sampaikan, bahwa tulisan ini bukanlah bentuk suatu protes dari kondisi yg ada. Akan tetapi hanyalah hasil pengamatan yang terlambat dari seorang manusia yg hampir2 APATIS!

Beberapa waktu yg lalu kita baru saja memperingati hari kelahiran negara ini. Ada sedikit kerisauan dalam diri yg tadinya tidak terlalu mengganggu dalam menyambut hari kemerdekaan. Entah mengapa, tahun ini, secara pribadi, peringatan 17 Agustusan yg harusnya mampu membangkitkan kembali semangat kebangsaan pada hati kita, tidak dapat saya rasakan.

Upacara bendera hanya seperti suatu rutinitas yang 'maaf' begitu2 saja. Satu2nya alasan saya melakukannya hanya karena tidak enak dengan yg lain (that's it!). Sorry kalau banyak yg tidak setuju dengan saya, tapi inilah yg sedang saya rasakan....
Tepat dihari yg 63 tahun silam bangsa ini menyambut dengan penuh suka cita hari kemerdekaannya, terpampang dilayar televisi seorang kakek2 tua yg masih dipaksa oleh tuntutan perutnya, berjualan pisang dengan pikulan keluar masuk kampung. Memang tidak ada terbersit keluhan dan kekecewaan pada wajahnya, akan tetapi yg sangat menusuk perasaan saya pribadi adalah predikatnya sebagai seorang VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN!!
Alangkah malunya saya, yang tanpa susah payah mengangkat senjata, mempertaruhkan nyawa dan harta bendanya, hari ini menerima gaji yg jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kakek tua renta tadi! Belum lagi ditambah dengan penghormatan lingkungan yg saya dapatkan dari pangkat yg saat ini saya sandang.... Masya Allah... kembali...kembali... perasaan perih menyayat hati.. ternyata saya termasuk manusia yg tidak pandai bersyukur!
Astaghfirullah... Astaghfirullah... Maafkan saya ya Allah... maafkan saya wahai kakek..

Tanpa terasa kejadian ini sedikit demi sedikit menumbuhkan kembali semangat saya yg mulai luntur... ternyata kita harus pandai2 menikmati segala pemberian yg Maha Kuasa..

Rekan2 sekalian, untuk saya pribadi ada beberapa hal, menurut saya, yg dapat mempengaruhi jiwa nasionalisme dan patriotis bangsa kita. Yang pertama, kurangnya informasi kepada para generasi muda tentang sejarah perjuangan bangsa kita yg dikemas secara menarik. Kebanyakan pelajaran yg saat ini ada hanya berupa literatur2 dari buku2 resmi pelajaran disekolah. Tidak menarik!! (untuk saya..). Alangkah lebih baiknya (menurut saya lagi nih..) bila pelajaran sejarah perjuangan bangsa kita disajikan dalam bentuk film2 perjuangan yg diputar disekolah2 atau ditempat-tempat keramaian umum (bahasa ndesonya.. Layar Tancep gitu loch..), atau forum2 diskusi dengan para pelaku sejarah yg dilakukan disekolah-sekolah maupun organisasi2 kemasyarakatan lainnya. Kedua, banyaknya beban2 sosial yg harus dipikul oleh masyarakat dewasa ini. Kenaikan harga BBM ( tidak hanya naik, termasuk saat ini menyusul terjadi kelangkaannya seperti yg terjadi di NTT dimana masyarakatnya sempat harus bermalam untu k antri BBM), pemadaman listrik secara bergiliran (sempat saya alami pada saat piket puskodal yg harus gelap2an beberapa saat padahal sedang memantau situasi keamanan. Belum lagi kerugian proses balajar mengajar yang harus menunggu sampai listrik kembali menyala), konversi minyak tanah kepada penggunaan gas elpiji (disaat masyarakat mulai terpaksa menerima, ternyata kembali dikagetkan dengan kenaikan harga yg dilakukan secara bertahap oleh pemerintah sampai tercapai harga per tabung ukuran 15 kg kurang lebih menembus angka 130 ribu), Biaya pendidikan yg semakin mahal (masuk PTN saja sudah belasan sampai puluhan juta, termasuk buku2 pelajaran yg hanya bisa digunakan selama satu tahun pelajaran karena terus berganti). Belum lagi akan mulai diberlakukannya NPWP bagi masyarakat yg penghasilan per bulannya 1 juta keatas. Sungguh2 luar biasa beban yg harus ditanggung masyarakat kita.... Kemudian yang ketiga, belum adanya kesamaan pandangan dan keperdulian dari para pejabat terkait terhadap perlunya menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme masyakat Indonesia yg diwujudkan dalam satu gerakan komprehensif yang menyentuh seluruh akar permasalahan yg ada (termasuk bagaimana meng 'orangkan' para veteran kita. Bukan hanya berarti memberi tunjangan yg besar, akan tetapi mungkin lebih mengena bila eksistensi mereka lebih kita perhatikan).

Hal2 seperti diatas inilah yg belakangan sempat mengganggu konsentrasi saya, memang saya menyadari mungkin terlalu berlebihan. Akan tetapi paling tidak mudah-mudahan dengan tulisan saya yg tdk menentu ini akan selalu mengingatkan kepada saya pribadi, bahwa masih banyak yang harus kita lakukan untuk merubah wajah Indonesia menjadi tersenyum. Tidak hanya melakukan tugas kita sehari-hari, tetapi paling tidak melatih fikiran kita seper sekian persen saja untuk mulai perduli dengan permasalahan sosial yg ada. Dan yang tidak kalah pentingnya, uneg2 saya sudah bisa saya 'tumpahkan' hahaha.... (sorry ya kalo rekan2 pembaca sekalian merasa sebagai 'alat pemuas....'hahaha).
Semoga apa yg kita perbuat selalu mendapat ridho-Nya. Amin ya Rabb..

SALAM PAKAR 97... TETAP SEMANGAT..!!!
ClixMX.com